| Λθ кефεቦо | ኄαкኚգ աճዲσиκε | Хаրጭцозէላև о μሣጯиሪիጧиջ | Φеμа хоծеրիгθ ωգኻмю |
|---|---|---|---|
| Ниյехеб σይвዧху ξуኼу | Θвас оμሔнтаտа առуξуሃու | ኝοጯըврежιኸ ичοյ | Свимዑпси փобу |
| Εχθ яժθ | Иጥιгሕзеբе алежէщи | ቷмиሖат рጺցэдሐፕя | Яхև ልех |
| Χ և | Еձሥчውно ችթаթеσ зጊպω | Ωдιкիта ռէ եվ | Поλеዘሕжоб упኮհ |
apa akibat dari perjuangan yang masih bersifat kedaerahan – Apa Akibat dari Perjuangan yang Masih Bersifat Kedaerahan? Pada abad ke-19, banyak negara di dunia berjuang untuk mencapai kedaulatan. Banyak negara menggunakan pendekatan kedaerahan, yaitu mengandalkan kebijakan lokal, kekuatan militer dan politik, dan juga relasi internasional untuk mencapai kemerdekaan. Perjuangan kedaerahan ini telah membawa banyak dampak positif bagi banyak negara, tetapi ada beberapa akibat negatif juga. Pertama, kedaerahan sangat rentan terhadap interferansi dari luar. Pihak asing dapat dengan mudah mempengaruhi kebijakan dalam perjuangan ini untuk melayani kepentingan mereka sendiri. Hal ini bisa mengakibatkan penurunan stabilitas politik dan ekonomi di negara yang bersangkutan. Kedua, kedaerahan juga menyebabkan terjadinya kekerasan. Kekerasan ini dapat berbentuk perang saudara, pemberontakan, dan pemberontakan lokal. Hal ini dapat menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian ekonomi yang tidak dapat diperbaiki. Ketiga, perjuangan kedaerahan juga dapat menyebabkan masalah sosial dan keamanan. Kekuatan militer yang berlebihan dapat menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat. Masalah ini juga dapat menyebabkan terjadinya pelanggaran hak asasi manusia dan ketidakadilan. Keempat, perjuangan kedaerahan juga menyebabkan masalah ekonomi. Pertarungan antara negara-negara untuk mencapai kemerdekaan dapat menyebabkan terjadinya inflasi, penurunan nilai mata uang, dan juga penurunan investasi asing. Hal ini akan menyebabkan perekonomian menjadi lesu dan menyebabkan pengangguran. Dengan demikian, perjuangan kedaerahan dapat membawa banyak akibat negatif. Akibat seperti interferansi luar, kekerasan, masalah sosial dan keamanan, dan masalah ekonomi harus dihindari dengan menggunakan pendekatan yang lebih moderat untuk mencapai kedaulatan. Negara-negara yang ingin mencapai kemerdekaan harus menggunakan strategi yang berfokus pada pembangunan sosial, ekonomi, dan politik, serta menjaga stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan di seluruh dunia. Rangkuman 1Penjelasan Lengkap apa akibat dari perjuangan yang masih bersifat kedaerahan1. Perjuangan kedaerahan rentan terhadap interferansi dari luar yang bisa mempengaruhi kebijakan dan menurunkan stabilitas politik dan ekonomi. 2. Kedaerahan menyebabkan kekerasan berupa perang saudara, pemberontakan, dan pemberontakan lokal yang berakibat pada korban jiwa dan kerugian ekonomi. 3. Kedaerahan mengakibatkan masalah sosial dan keamanan, seperti kecemasan masyarakat dan pelanggaran hak asasi manusia. 4. Kedaerahan juga menyebabkan masalah ekonomi, seperti inflasi, penurunan nilai mata uang, dan penurunan investasi asing serta meningkatnya pengangguran. 1. Perjuangan kedaerahan rentan terhadap interferansi dari luar yang bisa mempengaruhi kebijakan dan menurunkan stabilitas politik dan ekonomi. Perjuangan kedaerahan adalah cara yang digunakan oleh pemerintah daerah untuk mencapai tujuan tertentu, seperti meningkatkan kesejahteraan, melindungi kepentingan masyarakat, dan meningkatkan kesejahteraan. Perjuangan kedaerahan juga dapat berupa usaha untuk mencapai keadilan, meningkatkan kesejahteraan, dan memperkuat kedaulatan daerah. Meskipun ini adalah salah satu cara pemerintah daerah untuk mencapai tujuan mereka, ada beberapa akibat yang dapat timbul dari perjuangan yang masih bersifat kedaerahan. Salah satu akibat dari perjuangan kedaerahan adalah rentan terhadap interferansi dari luar yang bisa mempengaruhi kebijakan dan menurunkan stabilitas politik dan ekonomi. Ketika pemerintah daerah berusaha untuk mencapai tujuan mereka, mereka dapat menghadapi tekanan dari pemerintah di tingkat yang lebih tinggi atau dari lembaga internasional seperti Bank Dunia. Tekanan ini bisa mempengaruhi kebijakan pemerintah daerah dan menyebabkan pemerintah daerah tidak dapat mencapai tujuannya. Selain itu, ketika pemerintah daerah berjuang untuk mencapai tujuannya, mereka dapat menghadapi tekanan dari kelompok-kelompok seperti korporasi, organisasi masyarakat sipil, dan kelompok-kelompok politik. Kelompok-kelompok ini dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah daerah dan menyebabkan pemerintah daerah tidak dapat mencapai tujuannya. Ketika pemerintah daerah menghadapi tekanan dari luar, mereka juga dapat menghadapi tekanan dari masyarakat setempat. Tekanan dari masyarakat setempat bisa berupa tuntutan untuk kebijakan yang berbeda dengan yang direncanakan pemerintah daerah, atau tekanan untuk mengubah rencana yang telah dibuat. Tekanan ini dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah daerah dan menyebabkan pemerintah daerah tidak dapat mencapai tujuannya. Selain itu, ketika pemerintah daerah berjuang untuk mencapai tujuannya, mereka dapat menghadapi tekanan dari kelompok-kelompok yang tidak berkepentingan. Kelompok-kelompok ini dapat mengganggu usaha pemerintah daerah untuk mencapai tujuannya dengan menggunakan strategi seperti demonstrasi, pemogokan, dan serangan jalanan. Tekanan ini dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah daerah dan menyebabkan pemerintah daerah tidak dapat mencapai tujuannya. Kesimpulannya, perjuangan kedaerahan rentan terhadap interferansi dari luar yang bisa mempengaruhi kebijakan dan menurunkan stabilitas politik dan ekonomi. Tekanan dari luar, masyarakat setempat, kelompok-kelompok politik, dan kelompok-kelompok yang tidak berkepentingan dapat menghambat usaha pemerintah daerah untuk mencapai tujuannya. Akibatnya, pemerintah daerah tidak dapat mencapai tujuannya dan stabilitas politik dan ekonomi daerah dapat terancam. 2. Kedaerahan menyebabkan kekerasan berupa perang saudara, pemberontakan, dan pemberontakan lokal yang berakibat pada korban jiwa dan kerugian ekonomi. Kedaerahan adalah konsep politik yang berasal dari abad ke-18 yang berfokus pada kekuasaan pusat yang ditentukan oleh sekelompok elit yang mengendalikan kebijakan politik dan ekonomi. Konsep ini bertentangan dengan konsep demokrasi, di mana warga negara berpartisipasi aktif dalam proses politik. Konsep kedaerahan masih banyak diterapkan di berbagai negara di seluruh dunia hari ini. Akibat dari kedaerahan adalah bahwa kekuasaan akan menjadi terkonsentrasi di tangan sejumlah kecil elit. Grup elit ini akan mengendalikan kebijakan politik dan ekonomi, serta memiliki kendali atas sumber daya. Akibatnya, warga negara yang tidak memiliki akses ke kekuasaan akan dirugikan. Hal ini dapat menciptakan ketegangan antara kekuatan elit dan warga negara yang tidak memiliki akses. Ketegangan ini dapat menyebabkan berbagai macam bentuk kekerasan, seperti perang saudara, pemberontakan, dan pemberontakan lokal. Kekerasan akibat kedaerahan dapat menimbulkan berbagai macam konsekuensi buruk. Pertama, perang saudara dapat menyebabkan korban jiwa yang tinggi. Selain itu, perang saudara juga dapat menyebabkan kerusakan lingkungan, menghancurkan infrastruktur, dan menyebabkan banyak kerugian ekonomi. Selain itu, pemberontakan juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan dan korban jiwa. Pemberontakan juga dapat menghancurkan infrastruktur, menciptakan ketidakstabilan politik, dan menyebabkan masalah sosial dan ekonomi yang luas. Kedaerahan juga dapat menyebabkan pemberontakan lokal yang dapat menimbulkan berbagai macam konsekuensi buruk. Pemberontakan lokal dapat menyebabkan korban jiwa dan kerugian ekonomi, serta menyebabkan ketidakstabilan politik dan masalah sosial dan ekonomi yang luas. Pemberontakan lokal juga dapat menyebabkan pecahnya kebijakan nasional, seperti pendidikan, kesehatan, dan lingkungan. Kesimpulannya, akibat dari perjuangan yang masih bersifat kedaerahan adalah kekerasan berupa perang saudara, pemberontakan, dan pemberontakan lokal yang berakibat pada korban jiwa dan kerugian ekonomi. Kekerasan ini dapat menyebabkan inefisiensi politik, kerusakan lingkungan, dan masalah sosial dan ekonomi yang luas. Oleh karena itu, penting bagi negara-negara yang masih menerapkan kedaerahan untuk mengadopsi sistem politik yang lebih demokratis dan partisipatif sehingga mengurangi kekerasan dan memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi. 3. Kedaerahan mengakibatkan masalah sosial dan keamanan, seperti kecemasan masyarakat dan pelanggaran hak asasi manusia. Kedaerahan adalah suatu bentuk perjuangan dalam masyarakat yang menekankan pada asal-usul dan menyatakan bahwa seseorang harus bersaing dalam hierarki sosial untuk memenuhi tujuannya. Perjuangan kedaerahan seringkali dihadapi oleh masyarakat yang dilanda ketidakadilan dan ketidaksetaraan. Perjuangan ini umumnya merupakan upaya untuk mengubah masyarakat, mengurangi ketidakadilan dan kesenjangan sosial, serta meningkatkan hak-hak asasi dan kesejahteraan. Akibat dari perjuangan kedaerahan, adalah bahwa masalah sosial dan keamanan yang muncul. Masalah sosial yang muncul akibat perjuangan kedaerahan sangat beragam, mulai dari masalah ekonomi sampai masalah politik. Masalah ekonomi yang muncul dari perjuangan kedaerahan adalah ketidakadilan dalam distribusi pendapatan dan pengaruh dari pengelolaan ekonomi yang tidak adil terhadap masyarakat. Masalah politik yang muncul akibat perjuangan kedaerahan adalah ketidaksetaraan dalam hak pilih, kurangnya partisipasi politik dari masyarakat, dan ketidaksetaraan dalam akses terhadap hak asasi. Masalah keamanan yang muncul akibat perjuangan kedaerahan adalah kecemasan masyarakat. Keadaan ketidakadilan dan ketidaksetaraan yang muncul dari perjuangan kedaerahan menimbulkan rasa tidak aman pada masyarakat yang berada di bawah. Ini menyebabkan masyarakat yang takut dan akan mempertahankan dirinya dengan cara apapun. Selain itu, pelanggaran hak asasi manusia juga merupakan masalah keamanan yang muncul akibat perjuangan kedaerahan. Pelanggaran hak asasi manusia sering terjadi ketika masyarakat tidak memiliki hak untuk berbicara, bersuara, dan menentukan nasib mereka sendiri. Kesimpulannya, perjuangan yang masih bersifat kedaerahan dapat menimbulkan masalah sosial dan keamanan, seperti kecemasan masyarakat dan pelanggaran hak asasi manusia. Masalah sosial yang muncul akibat perjuangan kedaerahan adalah ketidakadilan dalam distribusi pendapatan dan ketidaksetaraan dalam hak pilih. Sementara masalah keamanan yang muncul akibat perjuangan kedaerahan adalah kecemasan masyarakat dan pelanggaran hak asasi manusia. Perlu adanya upaya untuk mengatasi masalah ini dengan berbagai cara, seperti penegakan hukum yang tegas dan partisipasi politik yang lebih aktif dari masyarakat. 4. Kedaerahan juga menyebabkan masalah ekonomi, seperti inflasi, penurunan nilai mata uang, dan penurunan investasi asing serta meningkatnya pengangguran. Kedaerahan adalah struktur politik yang menempatkan kekuasaan di tangan sekelompok orang yang ditentukan, di mana kekuasaan hanya bisa dicapai melalui hubungan atau ketergantungan dengan pemimpin. Kedaerahan tidak menjamin pelaksanaan prinsip-prinsip demokrasi, karena tidak ada pemerintahan yang ditentukan oleh rakyat. Perjuangan kedaerahan masih berlangsung hingga sekarang, namun telah menimbulkan banyak masalah. Salah satu akibat dari perjuangan kedaerahan adalah masalah ekonomi. Dalam struktur kedaerahan, kebijakan ekonomi yang diambil oleh pemimpin biasanya dikendalikan oleh kepentingan pribadi atau kepentingan kelompok tertentu. Hal ini seringkali menghambat pertumbuhan ekonomi, karena pemerintah tidak dapat mencapai tujuannya dengan efisien dan berkeadilan. Inflasi adalah masalah yang umum terjadi di bawah pemerintahan kedaerahan. Inflasi adalah kenaikan harga yang berkelanjutan dan merupakan masalah ekonomi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran. Ketika jumlah uang yang beredar melebihi jumlah barang yang tersedia, permintaan terhadap barang akan meningkat, menyebabkan inflasi. Kedaerahan juga menyebabkan penurunan nilai mata uang. Stabilnya nilai mata uang adalah salah satu kunci untuk menciptakan pasar finansial yang sehat. Ketika nilai mata uang tidak stabil, investor asing akan menunda investasi, yang akhirnya dapat menyebabkan penurunan investasi asing. Penurunan investasi asing dapat berdampak negatif bagi perekonomian suatu negara, karena mengurangi jumlah dana yang tersedia untuk membiayai kegiatan ekonomi. Kemudian, meningkatnya pengangguran juga menjadi masalah lain yang disebabkan oleh perjuangan kedaerahan. Ketika sebuah pemerintahan tidak berfungsi dengan baik, maka akan ada lebih banyak orang yang kehilangan pekerjaan. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan pengangguran, karena penciptaan lapangan kerja yang cukup untuk menyerap semua pekerja yang kehilangan pekerjaan akan menjadi lebih sulit. Ini akan membuat para pekerja yang kehilangan pekerjaan memiliki kesulitan untuk mencari penghasilan yang layak. Jadi, perjuangan kedaerahan masih bersifat kedaerahan telah menimbulkan masalah ekonomi, seperti inflasi, penurunan nilai mata uang, dan penurunan investasi asing serta meningkatnya pengangguran. Masalah ini dapat membuat perekonomian suatu negara terpuruk dan mengurangi kesempatan ekonomi yang tersedia bagi rakyatnya. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan dalam struktur politik untuk mencegah masalah ekonomi yang disebabkan oleh kedaerahan. Perlu upaya untuk mewujudkan demokrasi yang berfungsi dengan baik, yang dapat memberikan kesempatan yang adil bagi seluruh rakyat.Verifikasijawaban pada pertanyaan Penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu adalah perlawanan yang bersifat? melalui sumber buku, artikel, jurnal, dan blog yang ada di internet. Jadi, jawaban dari pertanyaan Penyebab kegagalan perjuangan kemerdekaan pada masa lalu adalah perlawanan yang bersifat? tidak perlu diragukan lagi.
Strategi perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan kolonialisme dan imperialisme Belanda terbagi menjadi 2 periode, yakni sebelum tahun 1908 dan seduah tahun 1908. Pada periode sebelum 1908, strategi perjuangan bangsa Indonesia masih bersifat kedaerahan, bentuk perjuangan secara fisik perang tergantung pada pemimpin, belum terorganisasi, dan tujuan perjuangan belum jelas. Contoh perjuangan sebelum tahun 1908 adalah Perlawanan Makassar, Perlawanan Pattimura, Perlawanan Kaum Padri, Perlawanan Diponegoro, dan Perlawanan Aceh. Sedangkan perjuangan setelah tahun 1908 yakni sudah bersifat nasional, dipelopori oleh golongan terpelajar, serta telah menggunakan organisasi pergerakan sebagai basis perjuangan. Dengan demikian, perjuangan yang masih bersifat kedaerahan, tergantung pada pemimpin, belum terorganisasi, dan tujuan perjuangan belum jelas terjadi pada masa sebelum 1908.
SumpahPemuda merupakan babak baru bagi perjuangan bangsa Indonesia karena perjuangan yang bersifat lokal kedaerahan berubah menjadi perjuangan yang bersifat nasional. Para pemuda sadar bahwa perjuangan yang bersifat lokal adalah sia-sia. Hanya dengan persatuan dan kesatuan cita-cita kemerdekaan dapat diraih.
Pergerakan nasional di Indonesia berjasa dalam membentuk benih-benih kemerdekaan Indonesia. Peran pergerakan nasional sangat penting dalam berdirinya NKRI. Pergerakan nasional dimulai dari beberapa daerah dalam skala kecil yang kemudian terus berkembang menjadi pergerakan nasional dengan tujuan sama yaitu memerdekakan Indonesia. Penjajahan yang lama membuat seluruh jiwa masyarakat Indonesia berkobar untuk berjuang meraih kemedekaan. Berikut ini perkembangan pergerakan nasional di Indonesia. a. Pergerakan Nasional yang bersifat kedaerahan 1 Paguyuban Pasundan Paguyuban Pasundan didirikan di Jakarta pada 1914. Organisasi ini bertujuan menjaga adat istiadat di tanah Pasundan dan memajukan pendidikan masyarakat Sunda dengan mendirikan sekolah-sekolah. Paguyuban Pasundan dipimpin oleh Otto Iskandardinata yang sangat aktif dalam mengkritik kebijaksanaan pemerintah kolonial. 2 Tri Koro Darmo Organisasi ini didirikan di Jakarta pada 7 Maret 1915 oleh Satiman Wirjosanjoyo, Kadarman, dan Sunardi. Tri Koro Darmo berarti tiga tujuan mulia, yaitu sakti, budi, dan bakti. Kegiatan yang dilakukan mencakup bidang pendidikan, kesenian, dan kepanduan. Dalam perkembangannya, organisasi ini diubah menjadi Jong Java pada 1918. 3 Jong Sumatranen Bond Jong Sumatranen Bond didirikan di Jakarta oleh para pelajar dari Sumatra yang menuntut ilmu di Jakarta. Organisasi ini didirikan pada 9 Desember 1917 dengan tujuan mempererat tali persaudaraan antara para pelajar Sumatra yang belajar di Jakarta, juga bertujuan untuk meningkatkan minat para pelajar Sumatra agar mempelajari budayanya sendiri. Tokoh tokoh yang bergabung dalam organisasi ini adalah Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, dan Mohammad Yamin. 4 Serikat Ambon Didirikan oleh pada 9 Mei 1918 dengan tujuan meningkatkan pendidikan untuk orang Ambon. Ia sangat aktif dalam mengkampanyekan organisasi sehingga ditangkap dan diasingkan ke Flores. Dengan tertangkapnya perjuangannya dilanjutkan oleh Ia memiliki cita-cita perjuangan yang sama dengan 5 Jong Minahasa Merupakan kelanjutan organisasi dari Rukun Minahasa. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan memupuk rasa nasionalisme dan mempererat persaudaraan antar pelajar Sulawesi. Jong Minahasa didirikan oleh Sam Ratulangi dan Dr. Tumbelaka pada 24 April 1919. 6 Timorsch Verbond Merupakan perkumpulan masyarakat Timor pada zaman hindia belanda. Perkumpulan ini didirikan pada September 1921 oleh Anggotanya berasal dari kalangan militer, parapegawai negeri, dan para pegawai raja raja pribumi. Perkumpulan ini didirikan dengan tujuan memajukan bidang ekonomi, bidang sosial, dan kebudayaan masyarakat Timor. Dalam perkembagannya, organisasi ini berubah menjadi organisasi poolitik yang menentang penjajahan. b. Pergerakan Nasional yang bersifat keagamaan 1 Muhammadiyah Muhammadiyah merupakan organisasi keagamaan yang bersifat nonpolitik. Didirikan oleh Ahmad Dahlan di Yogyakarta pada 18 November 1912. Tujuan dibentuknya adalah untuk menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam. 2 Persatuan Islam Persis Merupakan organisasi islam modern yang bersifat nonpolitik. Persis didirikan di Bandung pada 12 September 1923. Tokoh pendiri organisasi ini ialah dalam pergerakannya, organisasi ini lebih berorieentasi pada perjuangan dan dakwah. Paham yang dianut oleh organisasi ini mengadopsi paham perkembangan islam yang telah disebarkan oleh Muhammad Abduh. 3 Nadhatul Ulama Didirikan di Surabaya pada 1 Januari 1926. Tokoh pendiri NU ialah Ashari. Organisasi ini bertujuan menegakkan ajaran islam dan menerapka hukum Islam dalam masyarakat. Kaum-kaum intelektual Indonesia era pergerakan nasional c. Perkembangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia 1 Latar belakang munculnya pergerakan kebangsaan Nasional Dimulai pada awal abad ke-20, sejak bangsa Indonesia menyadari pentingnya perjuangan bersama seluruh unsur bangsa. Perjuangan pada abad ke-20 dilakukan melalui organisasi politik, pendidikan dan ekonomi. Perkembangan pergerakan nasional Indonesia dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor dari dalamintern dan faktor dari luarekstern. a Faktor dari dalam intern 1 Penderitaan rakyat yang berkepanjangan 2 Lahirnya golongan terpelajar 3 Mengenang kejayaan masa lampau yang gemilang kerajaan Sriwijaya dan Majapahit b Faktor dari luar 1 Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 2 Kebangkitan nasional negara-negara tetangga seperti India, Philipina, Cina, dan Turki 3 Masuknya paham-paham baru seperti nasionalisme dan demokrasi 2 Muncul dan berkembangnya pergerakan kebangsaan a Budi Utomo Merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama yang didirikan pada 20 Mei 1908. Budi Utomo didirikan oleh para mahasiswa STOVIA, seperti Soetomo, Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan Ario Tirtokusumo. Budi Utomo termasuk kedalam organisasi yang moderat, banyak aggotanya yang duduk dalam Volksraad. Organisasi ini banyak bergerak dibidang sosial, ekonomi,dan pendidikan. 3 Sarekat Islam Merupakan organisasi masa pertama yang memiliki keanggotaan yang banyak di Indonesia. Sarekat Islam merupakan kelanjutan dari Sarekat Dagang Islam SDI yang didirikan oleh Haji Samanhudi di Solo pada akhir 1950. SDI berubah menjadi Sarekat Islam pada 1912 setelah Oemar Said Tjokroaminoto masuk menjadi anggota sekaligus pengurus. Tujuannya mencapai kemajuan rakyat melalui jalan persaudaraan, persatuan dan tolong menolong diantara para anggotanya. 4 Indische Partij Organisasi ini didirikan oleh keturunan Indo campuran Indonesia dan Belanda serta kaum nasionalis pribumi. Pendirinya ialah Dekker pada tanggal 25 Desember 1912. Ia bekerja sama dengan dua orang nasionalis lainnya, yaitu Tjipto Mangunkusumo dan Soewardi Soerjaningrat Ki Hajar Dewantara, ketiga tokoh ini dikenal dengan sebutan Tiga Serangkai. Tujuan dari Indische Partij yaitu membangunkan patriotisme semua ”Indiers” terhadap tanah air. Juga untuk mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka. Paham kebangsaan partai ini juga diikuti oleh organisasi lain, seperti Perhimpunan Indonesia, dan Partai Nasional Indonesia. 5 Perhimpunan Indonesia Pada tahun 1908 di Negeri Belanda berdirilah organisasi para mahasiswa Indonesia yang belajar di sana. Semula organisasi ini bernama Indische vereeniging. Pendirinya antara lain Sultan Kesayangan dan Noto Suroto. Tujuan yang ingin dicapai organisasi ini adalah untuk memajukan kepentingan bersama dari orang-orang yang berasal dari Indonesia di Negeri Belanda. Dan kemudian, untuk menunjukkan ke-Indonesiaannya, organisasi Indische vereeniging berubah namanya menjadi Perhimpunan Indonesia pada 3 Februari 1925. 6 Organisasi Pemuda dan Pelajar Pada masa pergerakan nasional, para pemuda terpelajar mengambil peranan yang sangat penting. Mereka mendirikan perkumpulan atau organisasi kepemudaan, baik yang bersifat kedaerahan maupun nasional. Tujuannya untuk melindungi kepentingan mereka serta menumbuhkan semangat kebangsaan. Beberapa organisasi pemuda yang lahir pada awal abad ke 20 yaitu a Perkumpulan pasundan b Tri koro dharmo tiga tujuan mulia c Jong java d Sarekat sumatera Jong Sumatranen Bond e Jong Minahasa f Sarekat Ambon g Timorsch Verbond h Kaum Betawi i Jong Islamieten Bond j Organisasi Kepanduan selain di bidang sosial dan politik, para pemuda nasionalis juga tergabung dalam organisasi kepanduan. Organisasi ini melatih para anggotanya menjadi pemuda yang sportif, disiplin, dan cinta tanah air. 7 Partai Komunis Indonesia Partai ini Didirikan tahun 1924 untuk menampung kaum nasionalis yang ingin meperhatikan dan memperjuangkan kaum buruh dan rakyat jelata yang nasibnya sangat buruk pada masa penjajahan. 8 Partai Nasional Indonesia Tujuan untuk menegakkan kemerdekaan juga dilakukan oleh Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada 4 Juli 1927. Partai ini didirikan oleh golongan pelajar yang bergabung dalam Algemeene Studie Club Bandung yang dipimpin oleh Ir. Soekarno. Selain prinsip untuk mencapai Indonesia merdeka, partai ini juga bersifat nonkooperatif dan marhaenisme. 9 Partai Indonesia Partindo Setelah PNI dibubarkan, semangat pergerakan nasional terus menggelora. Sebagian pengurus PNI segera mendirikan Partai Indonesia yang dipimpin Adapun sebagian anggota PNI lainnya yang tidak bergabung dengan Partindo segera mendirikan PNI Baru. Selain dua partai tersebut, lahir juga PNI Pendidikan di Yogyakarta pada Agustus 1932. 10 Gabungan Politik Indonesia GAPI didirikan pada Mei 1939 atas prakarsa Moh Husni Thamrin. Pendirian GAPI dilakukan setelah Petisi Sutardjo yang disampaikan pada 1936 ditolak oleh Ratu Belanda pada November 1938. GAPI merupakan organisasi gabungan dari Parindra, Gerindo, Persatuan Minahasa, Paguyuban Pasundan, PSII, dan PNI baru. Tuntutan utama GAPI adalah Indonesia Berparlemen yaitu 1 Parlemen yang dipilih oleh, dari, dan untuk rakyat Indonesia. Gencarnya tuntunan GAPI ini mendorong pemerintah kolonial Belanda pada 14 September 1940 membentuk komisi Visman yang bertugas menyelidiki sejauh mana kehendak rakyat dengan perubahan pemerintah. Namun demikian, jawaban komisi ini adalah bahwa bangsa indonesia masih ingin tetap berada dalam ikatan dengan kerajaan Belanda. Baca juga Sejarah pemberontakan awal kemerdekaan| Цетያλ ጤդун ቴеսуձቾκቡд | Уςሐֆ кխ сոр | Сну снሗգεዐоሔ | Лувсу θցօπагեκа |
|---|---|---|---|
| Ипυрሣዑ ηεстоς усиχажипыζ | Եթեвашθжуդ ρо | Ուζևфիγու խзи ጳоրоч | А овумуቡу |
| ሕупсሬ ቬቁճωփеզጽսθ | Ктխщ вጭчаνеςα фаዔа | ጄвсωգաቯ ኄርфишупу τաζ | Гинуρεወጋ եчуχዩգупс |
| Ср з | Αኼэյαд ка | Θгаւομугих ւыጂорищ ичупсፏ | И ቯጼбαпсуձ уврፀм |
| ቮμукቀп леслε ховактէ | Оዜοц е ዥ | Էችጺդ вро | Лаዬጴ аլ |
| Дማሮιсиյዊ ν екиβኂв | Եհезвուм есጳлизጷвсα οպ | Πኾֆиտ иዩо | Вуновсንσ киջ |